Tanggal 29 Oktober Dikenang Sebagai Hari Apa Saja? Ini Berbagai Perayaannya
Table of content:
Tanggal 29 Oktober menandai peringatan penting dalam bidang kesehatan global. Hari ini, kita merayakan Hari Psoriasis Sedunia, sebuah momen untuk meningkatkan kesadaran tentang kondisi kulit yang sering diabaikan ini.
Sejak pertama kali dirayakan pada tahun 2004, peringatan ini semakin mendapatkan perhatian luas, terutama setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkannya sebagai hari resmi pada tahun 2014. Dengan demikian, tujuan utama dari perayaan ini adalah untuk mendidik masyarakat tentang psoriasis dan dampaknya yang mendalam pada kehidupan penderita.
Psoriasis merupakan kondisi kulit yang ditandai oleh peradangan kronis. Ini ditandai dengan munculnya bercak merah bersisik yang biasanya terlihat pada daerah seperti siku, lutut, dan punggung bawah, serta bisa memperburuk kualitas hidup pasien.
Tak hanya merusak penampilan fisik, psoriasis juga membawa dampak psikologis yang signifikan. Penderita sering mengalami stigma sosial serta beban emosional yang berat, ditambah lagi dengan biaya pengobatan yang tinggi.
Pentingnya Kesadaran akan Psoriasis di Masyarakat
Hari Psoriasis Sedunia berfungsi sebagai platform untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit ini di seluruh dunia. Melalui kampanye pendidikan, masyarakat diharapkan lebih memahami gejala, penyebab, dan pilihan pengobatan yang tersedia.
Berdasarkan data dari Federasi Asosiasi Psoriasis Internasional (IFPA), satu dari empat penderita psoriasis mengalami gejala depresi, dan setengah dari mereka mengalami gangguan kecemasan. Ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan psikologis selain perawatan fisik yang tepat.
Penyakit ini tidak mengenal batas usia, meskipun frekuensi lebih tinggi pada individu di bawah 35 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa remaja dan orang dewasa muda juga perlu mendapatkan perhatian khusus terkait kesehatan kulit mereka.
Statistik Global tentang Psoriasis yang Menyoroti Masalah Ini
WHO mengakui psoriasis sebagai salah satu penyakit tidak menular yang serius pada tahun 2014. Laporan mereka pada tahun 2016 menjelaskan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk penelitian lebih lanjut mengenai dampak global dari psoriasis.
Data dari Studi Beban Penyakit Global pada tahun 2019 menunjukkan bahwa terdapat lebih dari 46 juta kasus psoriasis baru di seluruh dunia. Tingkat insiden ini menunjukkan variasi yang signifikan berdasarkan lokasi geografis dan status ekonomi negara.
Negara-negara dengan pendapatan tinggi mencatat tingkat insiden tertinggi, mencapai 112,6 per 100.000 orang. Sementara itu, negara-negara dengan pendapatan rendah melaporkan angka yang jauh lebih rendah, yakni 38,1 per 100.000 orang, menyoroti pentingnya akses ke layanan kesehatan berkualitas.
Perlunya Penelitian Lanjutan dan Pengembangan Terapi Baru
Saat ini, sekitar 600.000 orang di seluruh dunia hidup dengan psoriasis, tetapi masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Penelitian lebih lanjut tentang penyakit ini sangat diperlukan untuk pengembangan metode pengobatan yang lebih efektif.
Studi tahun 2017 menunjukkan bahwa prevalensi psoriasis di India berkisar antara 0,44% hingga 28%. Penderita berusia di atas 30 atau 40 tahun, dengan pria lebih sering terdampak dibandingkan wanita.
Data ini mencerminkan minimnya penelitian yang didedikasikan untuk mencari cara pengobatan yang lebih baik. Ini menunjukan bahwa masih ada banyak hal yang belum dipahami mengenai penyakit ini.
Hari Psoriasis Sedunia adalah kesempatan untuk mengingatkan semua pihak bahwa psoriasis adalah masalah kesehatan yang memerlukan perhatian lebih. Dengan meningkatkan kesadaran, kita dapat mendorong penelitian dan pengembangan pengobatan yang lebih baik.
Dengan demikian, masyarakat dan pemerintah diharapkan berkolaborasi untuk menciptakan program yang mendukung penderita psoriasis. Edukasi dan advokasi menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas hidup bagi mereka yang terpengaruh.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now








