Pakar Ungkap Bensin Campur Etanol Tidak Selalu Penyebab Karatan Tangki
Table of content:
Salah satu isu yang muncul dalam rencana pemerintah untuk mencampur BBM bensin dengan etanol sebesar 10 persen adalah dampak negatif yang mungkin timbul pada tangki bahan bakar. Kekhawatiran ini terkait dengan potensi korosi atau karat pada tangki tersebut, yang bisa memengaruhi kualitas dan kinerja kendaraan.
Dari pandangan para ahli, seperti yang diungkapkan Ronny Purwadi dari Institut Teknologi Bandung, efek tersebut tidak semerta-merta akan terjadi. Menurutnya, meskipun bioetanol bersifat higroskopis, itu tidak selalu berarti bahwa tangki akan berkarat.
Ronny menjelaskan bahwa meskipun etanol dapat menarik kelembapan dari udara, proses korosi tidak hanya bergantung pada keberadaan air. Ada banyak faktor lain yang memengaruhi terjadinya karat pada logam.
Mengapa Etanol Tidak Selalu Menyebabkan Karat pada Tangki Bahan Bakar
Pakar menjelaskan bahwa sifat higroskopis etanol hanya berarti bahwa ia bisa menyerap sedikit air dari udara, tetapi tidak ada jaminan bahwa ini akan menimbulkan korosi. Untuk timbulnya karat, ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi, seperti adanya kelembapan yang optimal dan material logam yang tidak dilapisi pelindung.
Misalnya, jika tangki terbuat dari bahan yang dilapisi antikarat, maka risiko korosi akan sangat minim. Ronny memberikan contoh benda-benda yang terbuat dari besi, seperti pipa ledeng dan water heater. Kedua benda ini tidak mudah berkarat meskipun sering terpapar air.
Contoh penggunaan water heater, yang dalam kesehariannya selalu berinteraksi dengan air, menunjukkan bahwa meski sering terkena air, alat tersebut tidak serta-merta berkarat. Ini berkat adanya teknologi dan bahan pelindung yang digunakan dalam proses pembuatannya.
Kondisi yang Mempengaruhi Proses Korosi
Dalam diskusi tersebut, Ronny juga menekankan pentingnya kondisi lingkungan dan perlindungan permukaan pada material logam. Ia menyatakan bahwa korosi sangat tergantung pada bagaimana material tersebut dirawat dan dipersiapkan sebelum digunakan. Misalnya, besi yang tidak dilindungi bisa saja berkarat meskipun tidak terpapar air.
Faktor lingkungan seperti suhu, keberadaan ion dalam air, dan bahkan kualitas bahan bakar itu sendiri juga menjadi indikasi penting dalam menentukan risiko terjadinya korosi. Jika semua syarat untuk korosi tidak terpenuhi, maka resiko tersebut bisa diminimalkan.
Ronny mengilustrasikan kasus di mana besi yang tidak dirawat dapat berkarat, sedangkan besi yang sudah diproses dengan baik tidak akan mengalami hal serupa. Jadi, perlindungan yang tepat sangat penting dalam mencegah kerusakan.
Pentingnya Memahami Teknologi dan Bahan Bakar
Pemahaman yang baik tentang teknologi bahan bakar sangat penting bagi masyarakat guna menghindari kekhawatiran yang tidak perlu. Oleh karena itu, sosialisasi dan edukasi mengenai proses ini harus diperkuat. Masyarakat perlu tahu bahwa tidak semua jenis air atau kelembapan akan berakibat fatal bagi tangki dan sistem bahan bakar mereka.
Di sisi lain, kesadaran akan penggunaan etanol dalam BBM juga perlu ditingkatkan. Selain sebagai usaha untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, penggunaan bioetanol juga berkontribusi terhadap lingkungan dengan mengurangi emisi karena proses pembakaran yang lebih bersih.
Pemerintah dan industri otomotif diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas dan akurat mengenai kandungan etanol dalam bahan bakar dan bagaimana ia dapat diterima oleh kendaraan. Dengan cara ini, masyarakat bisa lebih tenang dan tidak merasa cemas dengan perubahan yang akan datang.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now







