10 Saham Paling Merugi HOPE dan AKSI yang Tertekan
Table of content:
Bursa Efek Indonesia menunjukkan dinamika yang signifikan dalam perdagangan antara tanggal 8 hingga 12 Desember 2025. Selama periode ini, beberapa saham mengalami penurunan yang mencolok, menciptakan kekhawatiran di antara para investor dan analis pasar.
Ketidakstabilan ini mencerminkan kondisi pasar yang beragam, dan setiap pergerakan harga memberikan gambaran tentang kesehatan emiten yang terdaftar. Dalam konteks ini, perhatian tertuju pada saham-saham yang mengalami penurunan terbesar.
Menariknya, penurunan yang terjadi tidak hanya terbatas pada satu sektor tertentu, melainkan terdistribusi di berbagai sektor yang menunjukkan ketidakpastian ekonomis. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang faktor-faktor penyebab di balik pergerakan harga saham tersebut.
Daftar Saham yang Mengalami Penurunan Signifikan
Menurut data terbaru dari Bursa Efek Indonesia, terdapat sepuluh saham dengan penurunan terbesar selama periode tersebut. Penurunan ini dipimpin oleh PT Harapan Duta Pertiwi Tbk (HOPE) yang turun hingga 37,71% dalam waktu singkat.
Saham HOPE mengalami anjlok harga dari Rp236 ke Rp147. Penurunan ini seolah menandakan adanya sentimen negatif yang melingkupi kinerja bisnis emiten ini.
Selanjutnya, PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI) juga tidak luput dari sorotan ketika sahamnya menyusut 37,14%, meluncur dari Rp1.575 menjadi Rp990. Ini menjadi tanda bahwa sektor kimia juga merasakan dampak penurunan yang cukup serius.
Analisis Pemicu Penurunan Harga Saham
Penyebab dari jatuhnya harga-harga saham ini bisa bervariasi, namun satu alasan umum adalah dampak dari kondisi ekonomi makro yang tidak menentu. Berita-berita negatif dan hasil laporan keuangan yang kurang memuaskan kerap memicu investor untuk menjual saham dalam volume besar.
Bersamaan dengan ini, faktor eksternal seperti perubahan kebijakan pemerintah, fluktuasi nilai tukar, dan ketidakpastian geopolitik juga turut berkontribusi terhadap penurunan yang terjadi. Hal ini menciptakan suasana ketidakpastian yang membuat investor lebih berhati-hati.
Tak hanya itu, sentimen pasar yang dipengaruhi oleh isu global juga berpotensi menyebabkan reaksi berlebihan dari para investor. Apakah efek dari berita global ini akan terus berlanjut, atau ada kemungkinan perbaikan di masa depan menjadi pertanyaan yang penting.
Rincian Saham Top Losers Selama Perdagangan
Selain PT Harapan Duta Pertiwi dan PT Lotte Chemical Titan, PT Andalan Sakti Primaindo Tbk (ASPI) juga menunjukkan gerakan menurun yang signifikan, yakni 32,54% ke Rp705. Ini adalah sinyal bagi para investor untuk lebih cermat dalam memilih emiten untuk berinvestasi.
PT Green Power Group Tbk (LABA) mengalami penurunan hingga 28,22%, mencapai harga Rp145. Ini menjadi indikasi bahwa sektor energi terbarukan belum sepenuhnya immune terhadap guncangan pasar.
Di sisi lain, PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk (PGLI) melorot 27,72% ke Rp266, menunjukkan bahwa sektor properti juga terpengaruh dampak negatif yang sama. Penurunan ini membangkitkan pertanyaan tentang prospek sektor yang sering dianggap stabil.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now







