Teddy Indra Wijaya Dinilai Perkuat Praktik Pemerintahan Empatik dengan Keterlibatannya di Akar Rumput
Table of content:
Pengamat politik Amsori Baharudin Syah menilai bahwa tindakan Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, menjadi indikator penting dalam perubahan gaya kepemimpinan birokrasi di Indonesia. Teddy tidak sekadar menjalankan fungsi sebagai pejabat, melainkan juga terlibat langsung dengan masyarakat, menciptakan hubungan yang lebih dekat dengan warganya.
Tindakan ini dianggap Amsori sebagai bentuk pelayanan publik yang nyata. Melalui pendekatan ini, Teddy menunjukkan bahwa ia hadir bukan hanya dalam kapasitas formal, tetapi juga sebagai individu yang berempati dan mau mendengar.
“Apa yang dilakukan Teddy adalah cerminan dari kehadiran negara yang mengasuh, bukan sekadar mengatur,” ujarnya. Ia menyebutkan bahwa hal ini penting, karena negara harus bisa diterima oleh masyarakat sekaligus memperhatikan kehidupan sehari-hari warganya.
Amsori menggarisbawahi bahwa kehadiran fisik pejabat tinggi negara seperti Teddy punya dampak psikologis yang signifikan. Masyarakat akan merasa lebih diperhatikan dan dihargai ketika pejabat tidak hanya muncul dalam acara formal tetapi juga berada di lapangan.
Pergeseran Paradigma dalam Kepemimpinan Publik di Indonesia
Gaya kepemimpinan Teddy Indra Wijaya disebut sejalan dengan konsep “empathetic governance”. Konsep ini menekankan pentingnya kehadiran emosional dalam kepemimpinan publik. Di sini, pemimpin tidak hanya berfungsi sebagai pengambil keputusan, tetapi juga sebagai pihak yang mampu merasakan apa yang dialami oleh rakyat.
Menurut Amsori, pendekatan ini memperluas pandangan tentang bagaimana seharusnya seorang pemimpin berinteraksi dengan warganya. Ia menjelaskan bahwa teori Hannah Arendt tentang “power as acting in concert” menegaskan pentingnya membangun hubungan sosial sebagai sumber kekuasaan. Kekuasaan sejati muncul ketika pemimpin dan rakyat berada dalam ruang yang sama.
Beliau menegaskan bahwa kekuasaan bukanlah sekadar jabatan, melainkan hasil dari tindakan konkret yang dapat membangun kepercayaan. “Teddy tidak menunjukkan kekuasaan administrasi, melainkan kekuasaan moral,” tambah Amsori. Ini menegaskan bahwa mendengarkan jauh lebih berpengaruh daripada sekadar memerintah.
Simbol Negara yang Peduli Melalui Aksi Nyata
Langkah Teddy yang mengunjungi sekolah rakyat menjadi simbol penting dari konsep “state nurturing”. Dalam lingkup ini, negara berperan aktif dalam merawat dan memperhatikan kebutuhan masyarakat. Amsori berpendapat bahwa kedekatan ini menciptakan suasana yang lebih manusiawi antara pejabat dan rakyat.
Gestur sederhana seperti duduk bersama anak-anak atau berbincang santai dengan orang tua menjadi tindakan yang memiliki dampak luar biasa. “Banyak pejabat yang berbicara tentang pelayanan publik, tetapi hanya sedikit yang benar-benar hadir sebagai manusia,” tegas Amsori.
Pendekatan ini, menurutnya, juga memperkuat citra kabinet sebagai institusi yang tidak sekadar membuat kebijakan, tetapi juga memahami realitas di lapangan. Dengan cara ini, masyarakat tidak hanya melihat pejabat sebagai pengambil keputusan, tetapi sebagai individu yang memiliki kepekaan sosial.
Upaya Membangun Kepercayaan Publik yang Tergerus
Amsori lebih lanjut menekankan betapa pentingnya perubahan gaya kepemimpinan tersebut dalam konteks politik saat ini di Indonesia. Ketika tingkat skeptisisme masyarakat terhadap pejabat semakin meningkat, pendekatan yang lebih empatik dapat menjadi jembatan untuk memulihkan kepercayaan publik.
“Teddy mengajarkan bahwa negara yang kuat adalah negara yang mau mendengar dan berinteraksi langsung dengan masyarakat,” ujarnya. Menurutnya, pendekatan ini bukanlah sekadar pencitraan, melainkan sebuah bentuk pendidikan politik bagi para pejabat negara.
Kehadiran Teddy di akar rumput bukan hanya untuk memberikan bantuan praktis, tetapi juga untuk membangun hubungan manusiawi yang lebih erat. Ini menunjukkan bahwa pemimpin juga harus bisa berbaur dengan masyarakat, tidak hanya dalam konteks formal.
Dalam kesimpulannya, Amsori mengisyaratkan bahwa tindakan Teddy menciptakan sinergi yang diharapkan dapat memperkuat hubungan antara pemerintah dan rakyat. Dengan langkah-langkah seperti ini, diharapkan Indonesia bisa menuju era kepemimpinan yang lebih inklusif dan bertanggung jawab kepada seluruh lapisan masyarakat.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now








