20 Negara untuk Belajar dari Pengalaman JKN Indonesia
Table of content:
Pengelolaan jaminan kesehatan di Indonesia kini menjadi sorotan global. Dalam waktu yang relatif singkat, Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah berhasil mendapatkan pengakuan sebagai sistem Universal Health Coverage (UHC) yang menarik perhatian banyak negara, terutama terkait upaya mentransformasi jaminan sosial di negara kepulauan.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, mengemukakan bahwa tantangan signifikan dihadapi Indonesia sebagai negara dengan populasi terbanyak keempat dunia. Namun, berkat kerja keras dan kolaborasi berbagai pemangku kepentingan, lebih dari 98 persen penduduk telah terdaftar dalam Program JKN.
“Dalam satu dekade, Indonesia tidak hanya mampu memperluas cakupan peserta, tetapi juga mereformasi sistem pembiayaan dan aksesibilitas layanan kesehatan. Ini adalah perubahan besar bagi sistem kesehatan nasional,” jelas Ghufron saat menerima delegasi dari lebih 20 negara.
Kesuksesan ini tidak terlepas dari upaya digitalisasi yang diterapkan di berbagai lini layanan. Transformasi digital kini menjadi pondasi penting dalam meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas peserta JKN.
Pentingnya Digitalisasi dalam Sistem Kesehatan Nasional
Digitalisasi menjadi elemen kunci dalam mempercepat dan mempermudah pelayanan kepada peserta. Di era digital saat ini, BPJS Kesehatan dapat memberikan layanan yang lebih cepat, akurat, dan transparan berkat aplikasi serta sistem modern yang diterapkan.
Beberapa layanan digital yang diperkenalkan, seperti Aplikasi Mobile JKN dan sistem antrean online, telah drastically mengubah pengalaman peserta. Terlebih, inovasi terbaru dalam penggunaan NIK untuk sistem Face Recognition BPJS Kesehatan (FRISTA) menjanjikan verifikasi identitas yang lebih efisien.
FRISTA memungkinkan proses identifikasi dan autentikasi peserta menjadi lebih cepat, sehingga antrean di fasilitas kesehatan dapat diminimalisir. Digitalisasi ini juga membantu dalam mengurangi kesalahan yang sering terjadi dalam proses administrasi kesehatan.
Pengelolaan Big Data untuk Layanan Kesehatan yang Lebih Baik
Berkat pengelolaan big data yang dimiliki BPJS Kesehatan, analisis yang tepat dapat dilakukan untuk memetakan kebutuhan layanan. Data yang dihasilkan tidak hanya digunakan untuk membuat kebijakan, tetapi juga untuk mendeteksi potensi kecurangan dalam sistem kesehatan.
“Dengan mengelola salah satu big data kesehatan terbesar, kami memiliki alat untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil bersifat berbasis bukti,” ungkap Ghufron. Penggunaan big data juga membantu dalam merencanakan kebutuhan layanan secara lebih presisi dan mengelola pendanaan JKN dengan lebih baik.
Sebagai salah satu inisiatif untuk meningkatkan kualitas layanan, BPJS Kesehatan mengoperasikan Command Center yang memantau pelaksanaan program JKN secara real-time. Pemantauan ini memungkinkan identifikasi isu dan kendala sistem yang terjadi di lapangan.
Peningkatan Kesiapsiagaan Darurat Kesehatan
BPJS Kesehatan juga aktif dalam meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi darurat kesehatan. Dalam situasi pandemi Covid-19, mereka berperan sebagai verifikator untuk mempercepat proses klaim yang dibiayai oleh pemerintah.
Melalui platform digital, BPJS Kesehatan memfasilitasi proses layanan yang lebih responsif, sementara data penyakit dari berbagai daerah dimanfaatkan untuk mendukung pengambilan keputusan cepat oleh pemerintah. Hal ini menunjukkan kolaborasi lintas instansi yang membuat respons terhadap keadaan darurat lebih efisien.
Fasilitas seperti fitur SOS pada Aplikasi Mobile JKN juga memberikan kemudahan akses bagi peserta dalam situasi mendesak. Hal ini semakin memperkuat posisi BPJS Kesehatan sebagai lembaga yang siap menghadapi tantangan apapun.
Keseluruhan Sistem dan Kolaborasi untuk Keberlanjutan Program JKN
Komitmen kuat dari seluruh stakeholder menjadi elemen penting dalam keberhasilan Program JKN. BPJS Kesehatan mengakui bahwa dedikasi dan kontribusi pegawai menjadi pilar utama dalam mencapai tantangan besar ini.
Keberhasilan program ini telah diakui secara internasional, seperti penghargaan di ajang internasional yang menunjukkan pengakuan terhadap kualitas layanan. Ini merupakan motivasi tambahan untuk terus berinovasi dan memperkuat kolaborasi.
Ghufron menegaskan bahwa keberlanjutan Program JKN hanya bisa dicapai melalui sinergi yang kuat antara pemerintah, fasilitas kesehatan, dan peserta. Di masa depan, BPJS Kesehatan akan terus mendorong inovasi untuk meningkatkan manfaat bagi masyarakat.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now








