Raih Nobel Ekonomi 2025, 3 Ekonom Ungkap Kunci Pertumbuhan dari Revolusi Industri
Table of content:
Tiga ekonom terpilih untuk meraih Hadiah Nobel Ekonomi 2025 berkat kontribusi luar biasa mereka dalam memahami pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Karya mereka di bidang mekanika kuantum membawa dampak signifikan bagi inovasi, terutama dalam sektor teknologi dan industri.
Menariknya, laporan terbaru dari World Economic Forum (WEF) menunjukkan potensi ekonomi yang sangat besar dari teknologi komputasi kuantum. Diperkirakan nilai teknologi ini dapat mencapai antara USD 900 miliar dan USD 2 triliun pada tahun ini, memberikan harapan di tengah ketidakpastian global.
WEF juga mencatat bahwa sebagian besar ekonom meyakini akan terjadi peningkatan dalam fragmentasi geoekonomi dalam waktu dekat. Dengan angka yang mencolok ini, teknologi kuantum diharapkan bisa menjadi pilar penting untuk membangun ekonomi masa depan yang lebih efisien.
Peran Teknologi Kuantum dalam Pertumbuhan Ekonomi
Di era digital yang terus berkembang, teknologi kuantum menjanjikan terobosan baru dalam perekonomian global. Inovasi ini berpotensi mengubah cara kita memahami dan menjalankan bisnis.
Dengan meningkatkan kecepatan dan efisiensi pemrosesan data, teknologi ini dapat merubah berbagai sektor, mulai dari keuangan hingga kesehatan. Proses yang dikenal sebagai creative destruction akan semakin mempercepat pertumbuhan dan inovasi.
Lebih dari itu, pemanfaatan teknologi kuantum dapat membantu pengambilan keputusan yang lebih baik saat menghadapi tantangan global. Hal ini sangat penting di tengah meningkatnya kompleksitas ekonomi dunia saat ini.
Persiapan Infrastruktur untuk Teknologi Kuantum
WEF mengingatkan bahwa adopsi teknologi ini tidak akan berjalan tanpa persiapan yang matang. Negara dan pelaku industri harus berkolaborasi dalam membangun infrastruktur yang mendukung implementasi teknologi kuantum secara luas.
Penting untuk menciptakan regulasi yang inklusif guna memastikan setiap lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat dari kemajuan ini. Tanpa adanya langkah proaktif, potensi teknologi ini bisa saja terbuang percuma.
Dengan memilih untuk mempersiapkan diri, negara dan industri dapat bersaing di pentas global dan menjadi pionir dalam inovasi. Hal ini akan berkontribusi pada pertumbuhan perekonomian yang berkelanjutan dan inklusif bagi semua kalangan.
Profil Pemenang Nobel Ekonomi 2025
Salah satu pemenang, Joel Mokyr, dikenal atas kritiknya terhadap pertumbuhan berkelanjutan yang dipicu oleh kemajuan teknologi. Lahir di Leiden, Belanda, pada tahun 1946, Mokyr memiliki afiliasi di Northwestern University dan Tel Aviv University.
Kontribusinya dalam memahami pentingnya institusi dan insentif dalam mendukung inovasi telah mengubah cara pandang banyak orang terhadap ekonomi. Melalui riset historisnya, ia menekankan dampak yang ditimbulkan oleh Revolusi Industri dalam meningkatkan kesejahteraan.
Penelitian Mokyr menyoroti bahwa inovasi bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang bagaimana masyarakat dan institusi dapat beradaptasi. Inilah kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di masa datang.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now







